Imigran Timur Tengah Menuju Ke Eropa



 
 Imigran Timur Tengah Menuju Ke Eropa 

Timur tengah merupakan wilayah “neraka” pada abad ke 21 ini, sebab, konflik yang berlangsung di timur tengah merupakan konflik berkepanjangan yang tiada henti hingga sekarang. Konflik timur tengah menjadi isu internasional yang menguncang dunia setelah perang berabad-abad yang memakan berjuta korban jiwa, mulai dari anak balita hingga orang dewasa. Konflik ini terjadi sebelum berdirinya Negara Israel, dan kian makin memanas setelah berdirinya Negara Israel.
Perang antara Israel dengan Palestina merupakan perang yang berkelanjutan dan merupakan salah satu perang yang bersejarah di muka bumi,mengapa demikian? Sebab perang ini berawal dari keyakinan dan ditambah lagi dengan perebutan tanah nenek moyang dari kedua bangsa tersebut. Bukan hanya Israel dan palestina yang menjadi isu internasional tetapi seluruh wilayah timur tengah semakin memanas ketika eropa dan amerika memainkan perannya di timur tengah. Peran Eropa dan Amerika di timur tengah sangat signifikan memberi dampak atas perubahan situasi wilayah kaya akan sumber minyak tersebut. Sangat disayangkan apabila Negara-negara adi kuasa dengan kepentingan hight politic memasuki wilayah tersebut dan mempunyai porpose yang tinggi untuk menguasainya. Belahan bumi timur tengah semakin kacau ketika muncul organisasi terorisme ISIS di wilayah suriah dan irak. Konflik di suriah dan irak menjadi hingga sekarang masih berlangsung, perang ISIS melawan pasukan gabungan suriah-Irak dibantu oleh pasukan Amerika dan PBB menjadi isu internasional. Namun, di pihak lain ada banyak petinggi timur tengah menuduh bahwa Amerika dan Eropa bertanggung jawab atas konflik tersebut seperti dikutip dari international.sindonews.com Menhan Iran menyatakan Konflik Irak dan Suriah Konspirasi AS dan Israel, beliau juga menegaskan bahwa ”Apa yang terjadi saat ini di Suriah dan Irak adalah sebuah konspirasi yang mendalam AS-Zionis (Israel) yang telah memicu perang di wilayah Muslim,” kata Dehghan, kepada wartawan.
Menurutnya, Israel bertanggung jawab atas perannya memfasilitasi teroris yang kemudian memimpin serangan terhadap warga Muslim yang tidak bersalah. dia juga menambahkan "Zionis mendukung teroris dan memfasilitasi mereka, mereaka (AS dan Israel) mengadu mereka (teroris) dengan warga muslim. yang penting bagi mereka adalah untuk menjamin keamanan rezim Zionis, ". kata Dehghan, seperti dikutip dari  Jerusalem Post, rabu (25/5/2016).
Perang tersebut memaksa warga timur tengah khususnya irak dan suriah untuk bermigrasi ke eropa dan amerika serikat yang merupakan tempat yang tepat para migrant asal muslim berteduh.
Namun banyak espekulasi dan muncul pertanyaan, mengapa para migrant timur tengah harus ke eropa dan amerika? Mengapa meraka (migran) TT tidak ke Negara-negara yang bersepaham ajaram muslim seperti Indonesia, dan Negara yang beragama muslim? Apakah ini yang adalah kutukan agar eropa dan amerika bertanggung jawab atas konflik timur tengah yang terjadi selama ini?
Kontroversi muncul ketika ada pro dan kontra dari Negara penerima migrant asal timur tengah. Ada masyarakat yang menerima migrant asal timur tengah seperti dikutip dari bbc.com bahwa Empat negara anggota Uni Eropa di bagian timur; Hungaria, Republik Ceko, Rumania dan Slovakia dengan tegas menolak skema kuota wajib untuk menampung 120.000 imigran, termasuk pengungsi dari Suriah dan negara-negara bergolak lain. Mereka antara lain beralasan pemberlakuan kuota wajib akan semakin mendorong orang untuk berpindah ke Eropa, sedangkan benua itu sekarang sudah kewalahan menangani gelombang imigran yang ada.
"Mirip dengan di negeri Eropa lainnya juga, mereka agak gentar. Ini karena di sini penduduknya 10,2 juta orang," jelas Bismo Gondokusumo, orang Indonesia yang sudah bermukim di Republik Ceko sejak tahun 1960-an. Bismo juga menambahkan lagi lagi "Ada alasan juga di sini sebetulnya pengangguran yang kira-kira 8% dari angkatan kerja masih merupakan masalah.
"Nah bagaimana kalau menerima lagi dari luar, walaupun kalangan bisnis mengatakan segera saja mereka bisa menerima 5.000 pekerja. Namun ada yang mengatakan itu hanya teoritis karena ada penghalang bahasa dan macam-macam," Rabu (23/09/2016).
Kontroversi pendapat semakin memanas ketika Presiden Turki Tayyip Erdogan membuat permintaan yang sedikit aneh terhadap warga Turki yang saat ini tinggal di negara-negara Uni Eropa (UE). Erdogan meminta warga Turki di Eropa untuk memiliki banyak anak.
Erdogan mengatakan, jika satu keluarga Turki setidaknya memiliki lima anak, itu akan membuat populasi warga Turki di satu negara meningkat cukup drastis. Menurutnya, ini bisa menjadi jawaban atas ketidakadilan yang ditujukan UE kepada Turki.
"Pergilah, hidup di lingkungan yang lebih baik, berkendara mobil terbaik, tinggal di rumah terbaik, lalu membuat bukan tiga, tapi lima anak. Karena Anda adalah masa depan Eropa itu akan menjadi jawaban terbaik untuk ketidakadilan terhadap Anda," ucap Erdogan, seperti dilansir AP pada Jumat (17/3).
Ketegangan antara Turki dan negara UE kian hari kian meningkat, dan kian meluas. Pada awalnya Turki hanya bersitegang dengan Jerman, kemudian dengan Belanda, dan saat ini Turki mulai bersitegang dengan UE. Ketegangan ini pun mulai berdampak pada banyak sektor kerjasama antara Turki dan UE. Terbaru, Turki menyatakan akan mengembalikan semua sapi yang mereka beli dari Belanda.
Lalu, dari sisi imigrasi, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengancam akan membanjiri Eropa dengan ribuan pengungsi setiap bulannya. Soylu menyebut Turki setidaknya akan mengirimkan 15 ribu imigran ke Eropa setiap tahunnya.
Hal ini tentunya menjadi tugas berat bagi Eropa dan sekutunya Amerika yaitu bagaimana menangani masalah imigran yang semakin hari semakin meningkat datang ke Amerika dan Eropa untuk mencari perlindungan dan keamanan. 
 Hakerek na'in:
(Martinho Noronha Dos Santos)

Komentar

Postingan Populer