PRESIDENTI FOUN LORI HANOIN FOUN
PRESIDEN BARU MEMBAWA HARAPAN BARU
Timor leste adalah Negara muda yang berideologi demokrasi, dengan sistem pemerintahan
semi presidensial atau sistem parlamentar. Sebagai Negara muda tentunya hal
prioritas yang ingin dilakukan adalah pembangunan dari skala kecil hingga
besar, dari daerah pelosot hingga ibukota Negara. Pemilihan umum merupakan
wujud dari demokrasi dimana teori demokrasi itu sendiri adalah merupakan
pemerintahan dari rakyak, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemerintahan Timor Leste
sudah bergulir selama tiga periode yaitu pertama pada tahun
2002-2007, 2007-2012, 2012-2017. Tanggal 20 maret 2017 merupakan pemilihan Presiden yang ke 4, RDTL memiliki pemimpin baru yaitu Presiden terpilih Bapak
Fransisco Guterres (Lu-Olo) menjabat sebagai Presiden Timor Leste yang sah
secara demokrasi dan berdasarkan Konstitusi RDTL melalui pemilihan presiden
tanggal 20 maret 2017. Dengan terpilihnya presiden baru sebagai pemimpin Negara
Timor Leste dapat membawa harapan baru, masa depan yang lebih cerah bagi pembangunan
RDTL.
Euphoria
atas terpilihnya presiden baru RDTL (Bpk. Lu-Olo) masih tampak menyelimuti
wajah-wajah povu Timor Leste hingga hari ini, pawai di berbagai daerah
menunjukan kebahagiaan dan antusias masyarakat TL. Partai penyusun Calon Presiden
(Lu-Olo) yaitu Fretilin dan CNRT yang merupakan juga partai yang memiliki
pengaruh besar di Timor Leste sukses membawa kemenangan atas pemilihan presiden
RDTL periode 2017-2022 juga membawa banyak cerita. Kesuksesan kedua partai
penyalon calon presiden (Lu-Olo) tidak lepas dari usaha keras dan lebih menarik
lagi muncul nama seorang Xanana Gusmao atau sebagai pendukung calon presiden
dari partai koalisi Fretilin dan CNRT.
Founding father RDTL yaitu Xanana yang memiliki karismatik dan influence yang sangat menonjol di TL hingga sekarang ternyata membuktikan bahwa dirinya masih layak berdiri di garis depan untuk bersaing dalam dunia politik. Presiden pertama RDTL ini menunjukan bahwa masyarakat TL masih menaruh kepercayaan kepadanya untuk bekerjasama dengan generasi muda dalam membangun TL. Hal ini tidak terlepas dari sejarah perjalanan politik xanana mulai dari tahun 1975 hingga saat ini. Ketika diadakan pemilihan presiden yang ke tiga (3) pada tahun 2012, Xanana pernah mengatakan bahwa “saya bersama istri saya akan memilih calon presiden Taun Matan Ruak ‘presiden sekarang’ walaupun semua masyarakat Timor Leste tidak memilihnya”. Statement tersebut diungkapkan Xanana ketika melihat pesimisnya rakyat Timor Leste terhadap calon presiden Matan Ruak pada saat itu. Alhasil Bpk. Taur Matan Ruak meraih kemengan di pemilihan pada waktu itu (2012). Ternyata sejarah kemenangan tersebut berulang kembali dengan hadirnya Xanana sebagai pendukung Lu-Olo Presiden RDTL periode 2017-2022. Namun bukan hanya seorang figure Xanana saja yang memberi influence dan dukungan bagi Lu-Olo tetapi yang jelas dukungan dan kepercayaan masyarakat Timor Leste menjadi point penting dan yang utama atas kemenangan atau terpilihnya Presiden Francisco G. Lu-Olo.
Founding father RDTL yaitu Xanana yang memiliki karismatik dan influence yang sangat menonjol di TL hingga sekarang ternyata membuktikan bahwa dirinya masih layak berdiri di garis depan untuk bersaing dalam dunia politik. Presiden pertama RDTL ini menunjukan bahwa masyarakat TL masih menaruh kepercayaan kepadanya untuk bekerjasama dengan generasi muda dalam membangun TL. Hal ini tidak terlepas dari sejarah perjalanan politik xanana mulai dari tahun 1975 hingga saat ini. Ketika diadakan pemilihan presiden yang ke tiga (3) pada tahun 2012, Xanana pernah mengatakan bahwa “saya bersama istri saya akan memilih calon presiden Taun Matan Ruak ‘presiden sekarang’ walaupun semua masyarakat Timor Leste tidak memilihnya”. Statement tersebut diungkapkan Xanana ketika melihat pesimisnya rakyat Timor Leste terhadap calon presiden Matan Ruak pada saat itu. Alhasil Bpk. Taur Matan Ruak meraih kemengan di pemilihan pada waktu itu (2012). Ternyata sejarah kemenangan tersebut berulang kembali dengan hadirnya Xanana sebagai pendukung Lu-Olo Presiden RDTL periode 2017-2022. Namun bukan hanya seorang figure Xanana saja yang memberi influence dan dukungan bagi Lu-Olo tetapi yang jelas dukungan dan kepercayaan masyarakat Timor Leste menjadi point penting dan yang utama atas kemenangan atau terpilihnya Presiden Francisco G. Lu-Olo.
Hal
tersebut juga tidak terlepas dari Sistem politik demokrasi di Timor Leste yang merupakan sistem politik berlandaskan pada
Konstitusi RDTL yaitu pada Artigu 46.o (Direitu
ba partisipasaun iha polítika) 1. Sidadaun hotu-hotu iha direitu atu partisipa,
hosi nia rasik eh liu hosi reprezentante ne’ebé hili tiha ona tuir demokrasia,
ba vida polítika no ba asuntu públiku nian iha rai laran. 2. Sidadaun hotu-hotu
iha direitu atu halo no partisipa iha partidu polítiku sira. 3. Konstituisaun
no organizasaun ba partidu polítiku sira lei maka regula.
Partisipasi rakyat Timor Leste dalam dunia politik adalah hak
setiap warga Negara untuk menyampaikan pendapat, aspirasi dan gagasan terhadap
pembangunan bangsa RDTL. Bagi Masyarakat TL demokrasi merupakan hal baru karena
setelah merdeka pada tahun 2002 rakyat TL baru merasakan arti demokrasi itu. Sebab
sebelum kemerdekaan, rakyak TL tidak mengenal istilah dan aksi konkrit
demokrasi karena masih diduduki oleh rejim pemerintahan Soeharto atau
pemerintahan Indonesia pada saat itu. Walaupun Negara TL baru merdeka (15) tahun
usianya, namun, rakyat TL ternyata sudah memahami nilai-nilai demokrasi. Partisipasi
politik rakyat TL merupakan wujud demokrasi, yang mana antusias untuk
berpolitik sangat tampak ketika muncul lebih dari 23 partai di Negara baru yang
kecil itu.
ROD HAGUE mendefenisikan Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana
kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan
mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara
anggota-anggotanya.
Sedangkang menurut Plato dan Aristoteles Politik adalah suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik di dalam politik, manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat hidup dengan rasa kemasyarakatan yang akrab dan hidup dalam suasana moralitas.
Berbeda dengan pandangan Max Weber yang memberi arti tentang politik, menurut Weber Politik adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan baik di antara Negara-negara maupun diantara hukum dalam suatu Negara.
Sedangkang menurut Plato dan Aristoteles Politik adalah suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik di dalam politik, manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat hidup dengan rasa kemasyarakatan yang akrab dan hidup dalam suasana moralitas.
Berbeda dengan pandangan Max Weber yang memberi arti tentang politik, menurut Weber Politik adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan baik di antara Negara-negara maupun diantara hukum dalam suatu Negara.
Maka dapat disimpulkan bahwa politik secara umum merupakan interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses
pembuatan dan pengambilan kebijakan yang mengikat tentang kebaikan bersama
antara masyarakat yang berada dalam suatu wilayah tertentu.
Kerja
sama antara pemerintah dengan masyarakat dalam suatu Negara sangat dibutuhkan
demi terwujudnya harapan rakyat yaitu kemakmuran dan kesejahteraan. Harapan masyarakat
TL semoga dengan terpilihnya Presiden baru bisa membawa wajah baru, harapan
baru dan yang terpenting adalah perubahan bagi bangsa RDTL.
Rakyat
RDTL akan bangga dengan seorang ayah (Presiden) yang bisa mendengar tangisan, keluhan,
sengsara dan penderitaan anak-anaknya (rakyat). Jadilah pemimpin yang bijak
bagi rakyat RDTL, bekerjalah, berusahalah, beri pandangan yang inovatif dan
mampu memberi serta memberi solusi atas masalah bangsa TL.
(Martinho Noronha Dos Santos)
Komentar
Posting Komentar